Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian (kiri) bersama Kapolres Garut Arif Rahman
 
 
Membangun nilai-nilai yang disepakati bersama dan integritas di 
dalam sebuah organisasi memang bukan hal yang mudah. Namun, bukan 
berarti tidak dapat terwujudkan. Ini dibuktikan oleh Kepolisian Resort 
Garut, Jawa Barat, 
dengan mengikutkan para perwira dan anggotanya termasuk seluruh Kapolsek
 dalam training Character Building ESQ tingkat 1 aula Polres Garut, 
kemarin (06/04).
Training dibuka oleh Pakar Pembangunan Karakter yang juga Founder ESQ 165 
Ary Ginanjar Agustian dan Kapolres Garut Arif Rahman. Pada kesempatan itu Ary Ginanjar dianugerahi 
Honorary Police sebagai bentuk penghargaan Kepolisian kepada masyarakat yang membuat perubahan.
 
Kegiatan yang memasuki angkatan ke-6 telah diikuti oleh 650 perwira 
dan anggota Polres penyandang Juara Terbersih se-Jawa Barat itu. Arif 
Rahman mengatakan bahwa latar belakang berpartisipasinya jajaran mereka 
karena keluhan tidak dimilikinya nilai yang disepakati bersama untuk 
pedoman berprilaku.
“Begitu masuk, saya lihat Organization Health Audit
 dan apa keluhannya. Dengan mengikuti ESQ terwujudlah nilai-nilai yang 
disepakati oleh seluruh anggota, yaitu kejujuran, integritas, kerjasama,
 hierarki, dan loyalitas. Sebelumnya saya harus mengerjakan sendiri agar
 menjadi role model,” kata alumnus ESQ yang baru menjabat selama tujuh 
bulan itu.
Dia menambahkan, nilai-nilai harus diinternalisasikan sehingga 
terjadi perubahan kultur positif. Salah satu sumbernya adalah dari 
Asmaul Husna yang dibaca oleh para anggota sebelum mereka memulai tugas.
 Arif mengaku sudah lama bercita-cita menggunakan nilai ESQ untuk 
membentuk karakter. Menurutnya, banyak yang mengatakan bahwa 
transformasi budaya dalam sebuah organisasi membutuhkan waktu lama. 
Namun ternyata dalam ESQ terdapat konsep Accellerated Culture Transformation (ACT) yang dapat mempercepat prosesnya.
Indikator keberhasilannya, lanjut Arif, adalah perubahan anggota 
polisi yang tidak melakukan pungli (pungutan liar, red). Sehingga 
masyarakat semakin respect kepada polisi. Demikian juga pelanggaran dari
 anggota kepolisian yang menurun secara signifikan. Hal itu karena para 
anggota memaknai bekerja sebagai ibadah. Bahkan, demontrasi di 
masyarakat menurun karena mereka menghormati polisi.
“Salah satu contoh adalah ketika terjadi demonstrasi besar-besaran, 
para anggota kami menghadapi para demonstran tidak dengan kekerasan. 
Namun kami membaca Asma Ul Husna
 bersama-sama. Hal ini membuat suasana menjadi teduh dan masyarakat 
serta polisi dapat memecahkan permasalahan yang ada,” papar Arif.
Dalam setiap training ESQ yang berlangsung, Polres Garut juga 
mengajak anak-anak sekolah se-kabupaten Garut untuk ikut secara 
bergantian. Tidak hanya itu. Karyawan PDAM, Pemda, serta Lembaga-lembaga
 Swadaya Masyarakat (LSM) besar di Garut juga mengikuti in house training
 ESQ tersebut dan mengakui manfaatnya yang positif. Termasuk Bupati 
Garut Rudy yang telah mengikuti training tersebut pada angkatan ke-4 
Maret lalu.
Pada kesempatan yang sama, Ary Ginanjar Agustian mengatakan bahwa hal tersebut adalah progam
 yang dicanangkan Kapolri sebelumnya dan terus dilakukan oleh ESQ. 
“Agendanya adalah perubahan mindset dan culture-set dengan strategi 
pembangunan nilai, system, dan kepemimpinan,” jelas peraih gelar doktor 
honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta itu.
Ditegaskan Ary, tiga tadi sudah dilakukan oleh Polres Garut yang 
menjadi langkah komprehensif ESQ dengan member konsep yang cepat dan 
akurat untuk internalisasi. Kemudian tiga hal tersebut, lanjut Ary, 
dikunci dengan penegakan disiplin berupa reward and punishment. 
Perubahan lainnya adalah wajah para anggota polisi lebih lembut dan 
santun.
“Ini satu contoh yang bisa dilihat oleh Kapolri dan Kapolda di 
Indonesia sehingga Polri menjadi lebih baik lagi. Polres-polres lain 
juga dihimbau untuk menindaklanjuti amanah dari Kapolri. Dan ini bukan 
sekedar training. Tapi penggabungan nilai, sistem, dan kepemimpinan. 
Yang tadinya militeristik, menjadi humanis,” ulasnya.
Ary mengatakan Indonesia Emas tidak tercipta jika tidak ada Polisi Emas, yaitu polisi yang berkarakter dan berhati nurani. (ave/esq-news.com)
Info Trainin ESQ Character Builing
081378444341 
frnas.esqlcriau@gmail.com