Umrah Berkarakter Sasar Korporasi
Biro perjalanan, Tour and Travel Emotional Spiritual Quotient
(ESQ), menyasar kalangan korporat untuk memberangkatkan karyawannya
melalui program Umrah for Character.
Umrah ini tidak hanya perjalanan ibadah, namun juga pembangunan budaya kerja. General Manager ESQ Tours Travel Muhammad Solihin mengatakan, Umrah for Character adalah program baru yang diusung ESQ yang menyasar para korporasi.
Tujuannya tidak hanya mempertebal iman dengan bertandang ke Tanah Suci, namun juga membentuk budaya perusahaan ke arah yang lebih produktif.”Ini program baru ESQ yang ditujukan untuk para korporat yang ingin menjadikan umrah sebagai salah satu usaha membentuk budaya perusahaan,” ungkap Solihin ketika dihubungi KORAN SINDOkemarin.
Solihin mengatakan, ESQ membuat program khusus ini karena jumlah masyarakat yang berangkat umrah tiap tahunnya mencapai 600.000 orang. Pengalaman rohani ratusan ribu umat ini selama di Tanah Suci semestinya menjadikan mereka agent of change yang berguna bagi perusahaan. Namun, selama ini predikat umrah mabrur hanya berkorelasi dengan pribadi masing-masing. Seakan-akan ada pemisahan antara tuntutan pekerjaan dengan ibadah itu sendiri.
Karena itu, ESQ merancang ritual umrah yang berbeda. Tidak hanya menemani karyawan beribadah, namun juga memperbaiki budaya kerja selama mereka di Tanah Suci. Menurut dia, pada awalnya tim ESQ akan datang ke kantor untuk memetakan masalah dan perubahan budaya kerja apa yang diinginkan manajemen. Apakah perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawan atau lebih mengerti visi misi kantor.
“Nanti, dari pemetaan ini, akan dibuat modul pengembangan karakter. Modulnya dibuat customized sesuai permintaan manajemen,” ujarnya. Solihin melanjutkan, ketika ritual umrah, modul yang telah dibuat disisipi selama beribadah. Seperti, ketika jamaah mendatangi ke Jabal Uhud, maka para pendamping akan mengisahkan di lokasi ini terjadi perang badar yang dimenangkan oleh kaum muslimin.
Kisah ini nanti akan dikorelasikan dengan loyalitas, sikap kepemimpinan, dan kedisiplinan karyawan yang dapat berguna untuk produktivitas. Selain pengembangan budaya kerja yang eksklusif, ESQ juga akan memberikan fasilitas hotel bintang lima yang dekat dengan masjid. Penerbangan khusus juga akan memanjakan jamaah selama di udara. Layanan kelas satu ini bisa ditebus dengan USD1.856 hingga USD2.400.
“Visa umrah juga selalu ada sehingga jamaah tidak perlu menunggu lama. Kami akan layani jamaah untuk menjadi umrah mabrur,” ungkapnya. Sebelumnya President Direktur ESQ Tours Travel Ary Ginanjar Agustian mengatakan, umrah merupakan ibadah yang seharusnya menjadi ajang peningkatan karakter dalam ajang perbaikan setelah pulang. Namun, dalam kehidupan masyarakat, umrah saat ini hanya dijadikan ritual tanpa ada hasil.
Hal ini dibuktikan dengan moral manusia yang semakin merusak keadaan bangsanya. Dengan berpanutan pada sifat nabi dan menekankan agar terdapat sifat tujuh budi utama yakni jujur, bertanggung jawab, visioner, kerja sama, disiplin, peduli, dan adil, ESQ mencoba menggagas program umrah berkarakter ini. Menurut dia, ESQ Tours Travel memiliki program umrah yang berbeda dengan lainnya. neneng zubaidah
Umrah ini tidak hanya perjalanan ibadah, namun juga pembangunan budaya kerja. General Manager ESQ Tours Travel Muhammad Solihin mengatakan, Umrah for Character adalah program baru yang diusung ESQ yang menyasar para korporasi.
Tujuannya tidak hanya mempertebal iman dengan bertandang ke Tanah Suci, namun juga membentuk budaya perusahaan ke arah yang lebih produktif.”Ini program baru ESQ yang ditujukan untuk para korporat yang ingin menjadikan umrah sebagai salah satu usaha membentuk budaya perusahaan,” ungkap Solihin ketika dihubungi KORAN SINDOkemarin.
Solihin mengatakan, ESQ membuat program khusus ini karena jumlah masyarakat yang berangkat umrah tiap tahunnya mencapai 600.000 orang. Pengalaman rohani ratusan ribu umat ini selama di Tanah Suci semestinya menjadikan mereka agent of change yang berguna bagi perusahaan. Namun, selama ini predikat umrah mabrur hanya berkorelasi dengan pribadi masing-masing. Seakan-akan ada pemisahan antara tuntutan pekerjaan dengan ibadah itu sendiri.
Karena itu, ESQ merancang ritual umrah yang berbeda. Tidak hanya menemani karyawan beribadah, namun juga memperbaiki budaya kerja selama mereka di Tanah Suci. Menurut dia, pada awalnya tim ESQ akan datang ke kantor untuk memetakan masalah dan perubahan budaya kerja apa yang diinginkan manajemen. Apakah perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawan atau lebih mengerti visi misi kantor.
“Nanti, dari pemetaan ini, akan dibuat modul pengembangan karakter. Modulnya dibuat customized sesuai permintaan manajemen,” ujarnya. Solihin melanjutkan, ketika ritual umrah, modul yang telah dibuat disisipi selama beribadah. Seperti, ketika jamaah mendatangi ke Jabal Uhud, maka para pendamping akan mengisahkan di lokasi ini terjadi perang badar yang dimenangkan oleh kaum muslimin.
Kisah ini nanti akan dikorelasikan dengan loyalitas, sikap kepemimpinan, dan kedisiplinan karyawan yang dapat berguna untuk produktivitas. Selain pengembangan budaya kerja yang eksklusif, ESQ juga akan memberikan fasilitas hotel bintang lima yang dekat dengan masjid. Penerbangan khusus juga akan memanjakan jamaah selama di udara. Layanan kelas satu ini bisa ditebus dengan USD1.856 hingga USD2.400.
“Visa umrah juga selalu ada sehingga jamaah tidak perlu menunggu lama. Kami akan layani jamaah untuk menjadi umrah mabrur,” ungkapnya. Sebelumnya President Direktur ESQ Tours Travel Ary Ginanjar Agustian mengatakan, umrah merupakan ibadah yang seharusnya menjadi ajang peningkatan karakter dalam ajang perbaikan setelah pulang. Namun, dalam kehidupan masyarakat, umrah saat ini hanya dijadikan ritual tanpa ada hasil.
Hal ini dibuktikan dengan moral manusia yang semakin merusak keadaan bangsanya. Dengan berpanutan pada sifat nabi dan menekankan agar terdapat sifat tujuh budi utama yakni jujur, bertanggung jawab, visioner, kerja sama, disiplin, peduli, dan adil, ESQ mencoba menggagas program umrah berkarakter ini. Menurut dia, ESQ Tours Travel memiliki program umrah yang berbeda dengan lainnya. neneng zubaidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar