Kamis, 16 Januari 2014

 

Kiat Melakukan Branding Secara Efektif


By Sigit Kurniawan

Dalam upaya membangun kesuksesan di tengah ekonomi yang makin menantang, para pebisnis khususnya di skala mikro dan menengah saat ini perlu mengelola merek mereka secara efektif. Mereka perlu melakukan apa yang namanya branding. Selain agar dikenal oleh segmen pasarnya, juga mampu membangun ikatan pelanggan (customer bonding) di kemudian hari.
Branding yang baik dan tepat memampukan bisnis dan merek menjadi sesuatu yang ikonik. Hal ini juga dikarenakan merek dan bisnis tersebut memiliki diferensiasi yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Termasuk memiliki positioning yang jelas dan kuat di pasar.  Branding menjadi bagian upaya untuk mengomunikasikan diferensiasi serta positioning dari merek tersebut.
Lalu, bagaimana membangun efektivitas dalam proses branding tersebut? Berikut adalah beberapa hal yang layak diperhatikan:

Pertama, centered. Bisnis dengan merek yang sukses adalah bisnis yang memiliki fokus. Bisnis ini memiliki tujuan yang jelas dan nilai-nilai yang mereka hidupi. Tujuan ini harus bisa dirumuskan secara jelas. Ketika bisnis ini berkembang, bisa jadi pengelolanya menggeser positioning merek untuk memastikan keselarasan dengan pesan dan tujuan semula tersebut.

Kedua, clarify. Pesan dan citra merek harus senantiasa diklarifikasi secara kontinu. Pasalnya, lanskap pasar senantiasa berkembang dan berubah. Klarifikasi dilakukan agar merek senantiasa tetap relevan dengan zamannya. Posisi merek juga terus menerus diklarifikasi di tengah persaingan yang makin ketat dan kreatif.  Jampai merek menjadi kabur dan malah hilang ditekan hiruk pikuk kompetisi karena tidak melakukan klarifikasi tersebut.

Ketiga, contribute. Era sekarang adalah era komunitas. Internet telah menjadi konektor orang untuk terhubung dengan komunitasnya. Sebab itu, agar merek juga bisa eksis di tengah-tengah mereka, merek tersebut harus bisa terlibat dalam aktivitas dan perbincangan dalam komunitas tersebut. Semakin banyak merek berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi komunitas, brandingnya akan semakin kuat.  Meminjam istilah Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Tbk Arief Yahya dalam bukunya berjudul "The more you give, the more you get" bisa diterapkan di sini.

Keempat, connect. Era sekarang menghadirkan connected society-- masyarakat yang terhubung. Sebab itu, agar merek tetap eksis, merek ini harus senantiasa membangun konektivitas dengan elemen masyarakat kontemporer tersebut. Lebih utama lagi, merek harus bisa membangun konektivitas dengan pelanggannya, kapan pun dan di mana pun. Jangan sampai ketika pelanggan membutuhkannya, yang terjadi justru diskonektivitas.

Kelima, creat community. Internet menyerukan satu pesan tandas: tidak ada bisnis yang sukses karena mengeksklusifkan dirinya dalam silo-silo (tembok-tembok pembatas). Bisnis yang sukses saat ini harus bisa keluar untuk bergabung dengan komunitas-komunitas pelanggan. Bisnis membutuhkan komunitas, khususnya komunitas pelanggan masing-masing. Di era New Wave Marketing, komunitisasi ini merupakan cara baru merek dalam mengelola segmentasinya.

Keenam, exude confidence. Dalam proses branding, keyakinan dan tampil percaya diri itu penting. Karena ini menjadi tolok ukur pertama bahwa branding akan sukses. Bagaimana akan sukses kalau dari para pengelolanya saja tidak yakin dengan apa yang dilakukan?  Untuk membangun keyakinan ini, pebinis bisa memulai dengan mengutamakan kompetensinya. Kompetensi inilah yang harus ditonjolkan agar  masyarakat konsumen pun juga makin yakin akan posisi merek tersebut.

Ketujuh, be congruent. Bisnis dan merek harus bisa dikelola secara kongruen. Artinya, baik bisnis maupun merek senantiasa mempromosikan pesan yang sama. Misalnya, bila merek Anda sangat concern pada kehidupan anak-anak, bisnis Anda tidak perlu mensponsori aktivasi yang tidak ada kaitannya kehidupan anak-anak. Misalnya, mensponspori program-program orang dewasa. Inkonsistensi bisa membingungkan pasar yang ditarget.

Kedelapan, be consistent. Pastikan produk dan jasa bisa tersampaikan kepada target audiens secara konsisten.  Ingat, reputasi merek dibangun bertahun-tahun, tapi bisa hancur karena kesalahan sekecil dalam sekejap.

Kesembilan, create clout. Lakukan segala hal dengan komptensi Anda untuk memberikan pengaruh pada merek. Bila perlu, Anda mengundang tokoh publik dan selebriti untuk menjadi endorser merek Anda. Namun, Anda harus selektif dalam memilih tokoh tersebut agar tidak kontraproduktif terhadap merek Anda.

Referensi: 
Cornelia Shipley, 9 Branding Rules to Live By
Hermawan Kartajaya, New Wave Marketing 

Tidak ada komentar: